Bentrok antara sejumlah pendekar perguruan silat Pagar Nusa dan PSHT di Jember hingga menyebabkan dua orang luka parah berakhir damai. Perdamaian ini dimediasi oleh Kapolres Jember AKBP Arif Rachman. Kabar perdamaian ini disampaikan oleh Ketua PSHT Cabang Jember Jono Wasinudin, di halaman Polres Jember, pada Selasa (20/04/2021).
Pada 3 Januari 1986 menjadi momentum kebangkitan pencak silat di lingkungan Nahdlatul Ulama. Dalam sejarahnya, organisasi yang kini dikenal dengan nama Pencak Silat Nahdlatul Ulama PSNU Pagar Nusa ini lahir atas perhatian dan keprihatinan para kiai terhadap surutnya ilmu bela diri pencak silat di pesantren. Padahal, pencak silat merupakan kebanggaan yang menyatu dengan kehidupan dan kegiatan pesantren. Nama KH Maksum Jauhari atau Gus Maksum pun tidak bisa dilepaskan dari organisasi yang memiliki slogan 'Bela Kiai Sampai Mati' ini. Gus Maksum, melalui forum yang dilaksankan di Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur pada 1986 ini disepakati musyawirin menjadi ketua umum pertama. Kini, di usia yang ke-34, tongkat tertinggi kepemimpinan PSNU Pagar Nusa dipegang oleh pria asal Temanggung, Jawa Tengah, Muchammad Nabil Haroen atau Gus Nabil. Untuk mengetahui perkembangan PSNU Pagar Nusa di bawah kepemimpinannya, Reporter NU Online Husni Sahal berhasil menemui dan mewawancarai Gus Nabil di sela-sela kesibukannya pada Senin 6/1 lalu mengurus Kejurnas dan Festival ke-3 Pagar Nusa yang diselenggarakan di TMII Jakarta Timur. Berikut percakapan kami Gus, selama kurun waktu hampir tiga menjadi ketua, apa yang telah Anda lakukan untuk memajukan Pagar Nusa? Yang jelas masa baru periode ini, kami dari pimpinan pusat Pagar Nusa berusaha tidak hanya kami sendiri, yaitu bagaimana menjaga keseimbangan antara tradisi dan prestasi. Pencak silat itu ada dua ada pencak silat prestasi dan ada pencak silat tradisi yang masing-masing memiliki kekuatan dan kelebihan yang berbeda. Seperti Kejurnas yang seperti yang diselenggarakan ini. Ini salah satu bentuk kami menjaga pencak silat dari sisi prestasi. Bahkan Kejurnas ini mengalami peningkatan yang sangat signifikan baik dari kuantitas, jumlah peserta maupun kualitas pertandingan. Kalau di Kejurnas kedua yang sebelumnya diadakan di Taman Mini juga tahun 2017 itu pesertanya kurang lebih 200-an dari 16 kontingen, tapi kali ini pesertanya sebanyak 487 dari 22 kontingen. Itu artinya dari kuantitas peserta meningkatkan drastis dan dari kualitas pertandingan seperti anda saksikan jauh lebih bagus dan merata. Jadi sekarang agak sulit memprediksi di awal ini yang akan menjadi juara umum wilayah mana. Menjaga tradisi seperti ajang Pencak Dor itu yang pertandingan. Kemudian juga kan di Pagar Nusa ini ada olah fisik dan olah spiritual. Ini juga kami jaga betul itu. Olah spiritual memang agak lebih banyak ke tradisi. Itu juga kami jaga. Bagaimana yang paling penting di Pagar Nusa dan mungkin yang membedakan di tempat lain pencak silat lain? Kami tidak hanya menjunjung sportivitas, tapi kami juga mempunyai jargon namanya akhlak pertandingan. Jadi bagaimana dalam bertanding, masing-masing memiliki akhlak. Bagaimana kalau jatuh, yang menjatuhkan punya empati dan simpati karena yang paling penting dari sisi Kejurnas ini adalah silaturahim antar pendekar dan itu mungkin tidak dimiliki oleh perguruan pencak silat lain. Dan Seperti yang kemarin disampaikan Ketum PBNU saat pembukaan Kejurnas III tidak mudah bagi seluruh perguruan pencak silat di seluruh Indonedia untuk melaksanakan Kejurnas. Pertama, kuantitas pendekar. Kalau kuantitasnya sedikit jumlah pengurusnya sedikit juga sulit. Kedua, soliditas Pagar Nusa. Karena Pagar Nusa ini solid maka bisa bikin Kejurnas. Kalau tidak solid kepengurusannya, maka bisa bikin Kejurnas tandingan. Bagaimana Anda menjaga soliditas di tubuh Pagar Nusa? Cara kami menjaga soliditas adalah bagaimana kita membangun ini bersama-sama, termasuk tagline di Kejurnas kali ini 'Mandiri Berprestasi'. Mandiri sebagai bukti konkretnya penyelenggaraan Kejurnas ini kami sama sekali tidak tidak meminta bantuan dari manapun, dari luar Ini. Ini murni swadaya, mulai dari atlet sampai pimpinan pusat. Makan mereka cari sendiri, tempat cari sendiri. Jadi ini betul-betul Mandiri. Karena untuk luar Jawa effort-nya lebih besar. Mungkin dari Jawa enak ke sini lokasi Kejurnas di Jakarta ibaratnya jalan kaki aja nyampe, tapi bagi mereka yang luar jawa harus berenang dulu, kan. Kalau tentang pembentukan cabang, selama Gus Nabil memimpin, sudah berapa cabang Pagar Nusa yang dibentuk? Ada berberapa cabang baru yang kami bentuk, namun yang kami fokuskan bukan pembentukan baru sesungguhnya. Tapi yang kami fokuskan pada peningkatan kualitasnya terlebih dahulu. Kalau untuk pembentukan di luar negeri malah kita sudah bikin dua. Dulu kan PCI baru ada Malaysia sekarang sudah ada Hongkong dan Taiwan, kalau PCI berarti sekarang sudah ada 3 dan akan menyusul 2 PCI lagi, yautu Jepang dan Korea Selatan. Di Korea Selatan sudah ada pengajuan setahun yang lalu, tapi belum dipenuhi karena memang standar minimal nya belum tercapai. Tadi bilang yang lebih penting itu meningkatkan kualitas. Kenapa lebih mempriritaskan peningkatan kualitas daripada pembentukan cabang-cabang baru? Jadi kalau menjaga silat itu harus seimbang antara tradisi dan prestasi. Tidak boleh hanya tradisi saja, tidak punya prestasi saja karena keduanya ini merupakan dua kutub yang harus saling menguatkan. Oleh karenanya kami perkuat keduanya, misalnya ada cabang-cabang yang belum melakukan kejuaraan cabang, bagaimana sih caranya, nah kita ajari dan tuntun mereka pelan-pelan, terus bagaimana cabang-cabang ini mempunyai pendanaan ekonomi secara mandiri dan tidak membebankan orang lain, itu juga kami ajari mereka bagaimana belajar membuat usaha mandiri atau seperti apa. Kemandirian ini ditekankan pimpinan pusat Pagar Nusa? Kami tekankan dan kami contohkan sejak pimpinan periode ini sampai detik ini kami tidak meminta bantuan dari manapun itu biar bisa mandiri karena semangat kemandirian kami itu belajar juga dari Nahdlatul Ulama, yaitu bagaimana ketika dulu awal-awal NU itu bisa mandiri untuk menghidupi organisasi ini cukup dengan iuran anggota kemudian setelah itu NU menjadi partai agak sulit iurannya agak mandeg, nah ketika jadi ormas lagi mengembalikan ke iuran lagi kan agak sulit. Setelah ada penekanan dari pimpinan pusat, bagaimana perkembangan yang Anda lihat? Alhamdulillah saya melihat sangat signifikan sebagai satu contoh saja, Pagar Nusa Karanganyar itu mereka baru punya SK 2017, tapi dalam waktu kurang dari 1 tahun, mereka sudah punya bus sendiri, inventaris dan itu dipinjamkan ke banom-banom lain, dan itu tanpa dari mana-mana, itu urunan, iuran. Jadi setiap latihan kita bikin, minimal setiap latihan 500 perak dimasukkan. Dari sekian banyak tempat latihan dikumpulin sehingga bisa angsur bus. Itu contoh kecil saja. Dalam menjalankan tugas sebagai pimpinan, kendala apa yang sering Anda hadapi? Kendala yang dihadapi ya setiap kepala orang itu kan berbeda-beda dan kendala yang dihadapi sesungguhnya komunikasa saja, bagaimana ketika bertemu dengan yang kaku, kami harus lentur dan ketika bertemu dengan yang sudah mantap, kita harus lebih tegas lagi. Jadi bagaimana komunikasi kita harus fleksibel, termasuk dalam memberikan arahan kepada pimpinan wilayah dan pemimpinan cabang Kalau dari sisi perkembangan jumlah anggota Pagar Nusa sendiri, sekarang ini ada berapa? Kami selama ini pendataan di Pagar Nusa kan masih analog artinya masih manual. Nah, diperode ini pula, kami mulai pendataan secara digital dan KTA ataupun pendataan secara digital itu gratis dan baru saja kami mulai dan itu kami wajibkan kepada seluruh pengurus. Jadi jumlah anggota ada berapanya itu belum diketahui? Hasilnya belum signifikan. Terakhir, apa pesan Anda untuk para anggota Pagar Nusa? Saya berpesan kepada seluruh anggota Pagar Nusa, atau bahkan calon anggota, sebelum masuk ke Pagar Nusa, harus berpikir dua kali kalau Anda tidak siap loyal, tidak siap untuk setia kepada Pagar Nusa dan Nahdlatul Ulama karena Pagar Nusa hanya membutuhkan orang-orang yang solid dan militan serta mengabdi kepada Pagar Nusa dan Nahdlatul Ulama. Editor Fathoni Ahmad
SuaraWarga HOT NEWS Jam Pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surabaya, Senin - Jumat : 07.30 - 21.00, Sabtu : 08.00 - 16.00 di Gedung Siola lt. 1 | Untuk KTP-el yang sudah habis masa berlakunya, tidak perlu diperpanjang karena otomatis menjadi berlaku seumur hidup | Cetak Ulang KTP-el karena Perubahan Data, Rusak atau Hilang
- Polemik mengenai status kewarganegaraan bupati terpilih Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur NTT, Orient Patriot Riwu Kore belum berakhir. Diketahui, status Orient merupakan warga negara Amerika Serikat AS.Hal itu terungkap setelah Bawaslu Kabupaten Sabu Raijua menerima balasan surat elektronik dari Kedubes AS mengenai status kewarganegaraan Orient sejak Februari 2021. "Kami sudah menerima surat dari Kedubes Amerika di Jakarta. Kami tanya apakah dia masih warga negara Indonesia atau sudah menjadi warga negara Amerika, dan informasi dari sana benar Orient Riwu Kore warga negara Amerika Serikat," kata Ketua Bawaslu Sabu Raijuna, Yudi Tagihuma. Baca juga Bupati Terpilih di NTT Ternyata Warga Negara AS, Apakah Kewarganegaraan Ganda Berlaku di Indonesia? Lantas, bagaimana aturan pencalonan bupati atau wali kota? Dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum PKPU Nomor 1 Tahun 2020 disebutkan bahwa syarat utama menjadi kepala daerah, baik gubernur, bupati, maupun wali kota adalah warga negara Indonesia WNI. Selanjutnya, WNI tersebut harus memenuhi sejumlah persyaratan. Pertama, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kedua, setia kepada Pancasila, UUD 1945, cita-cita proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Baca juga Kasus Parodi Indonesia Raya, Mengapa Pelecehan Simbol Negara Masih Kerap Terjadi? Tingkat pendidikan Tangkapan layar YouTube KPU Sabu Raijua Bupati terpilih Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur NTT Orient Patriot Riwu Kore kiri dalam debat para calon yang digelar secara live di Youtube Ketiga, berpendidikan paling rendah sekolah lanjutan tingkat atas atau sederajat. Keempat, berusia paling rendah 30 tiga puluh tahun untuk Calon Gubernur dan Wakil Gubernur dan 25 dua puluh lima tahun untuk Calon Bupati dan Wakil Bupati atau Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota terhitung sejak penetapan Pasangan Calon. Kelima, mampu secara jasmani, rohani dan bebas penyalahgunaan tidak pernah sebagai terpidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 lima tahun atau lebih. Baca juga Tidak Serentak, Kapan Hasil Pilkada 2020 Resmi Diumumkan? Dikecualikan bagi terpidana yang melakukan tindak pidana kealpaan atau tindak pidana politik, misalnya pandangan politik yang berbeda dengan rezim yang sedang berkuasa. Ketujuh, bagi mantan terpidana yang telah selesai menjalani masa pemidanaannya wajib secara jujur atau terbuka mengemukakan kepada publik bahwa yang bersangkutan bukan pelaku kejahatan yang berulang-ulang. Kedelapan, bukan mantan terpidana bandar narkoba dan kejahatan seksual terhadap anak. Baca juga Mengapa Indonesia Tak Memiliki Partai Buruh? Daftar harta kekayaan Kesembilan, tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. Kesepuluh, tidak pernah melakukan perbuatan tercela. Kesebelas, menyerahkan daftar kekayaan pribadi kepada instansi yang berwenang memeriksa laporan harta kekayaan penyelenggara negara. Baca juga Mengenal Kapolri Listyo Sigit Prabowo, dari Rekam Jejak hingga Harta Kekayaan... Keduabelas, tidak sedang memiliki tanggungan utang secara perseorangan dan/atau secara badan hukum yang menjadi tanggung jawabnya yang merugikan keuangan negara Ketigabelas, tidak sedang dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. Keempatbelas, memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak dan memiliki laporan pajak pribadi. Kelimabelas, belum pernah menjabat sebagai Gubernur atau Wakil Gubernur, Bupati atau Wakil Bupati, atau Wali Kota atau Wakil Wali Kota selama 2 dua kali masa jabatan dalam jabatan yang sama. Baca juga Jadi Calon Wali Kota Solo, Berapa Harta Kekayaan Gibran? Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

GusNabil berharap kepercayaan dari Pagar Nusa kepada dirinya bisa memberikan manfaat buat bangsa Indonesia. "Ini suatu kebanggaan buat kami, buat saya, dan tentunya buat keluarga besar saya. Terima kasih buat Pagar Nusa semoga ada hikmahnya, sangat bermanfaat untuk negara republik Indonesia tercinta. Salam NKRI harga Mati," ungkap Didi Kempot.

Probolinggo, NU Online Jatim Untuk mengetahui sampai dimana kemampuan seseorang perlu adanya ujian. Seperti yang dilaksanakan oleh Pencak silat Pagar Nusa Kota Probolinggo yang melaksanakan Uji Kenaikan Tingkat UKT, Ahad 28/02/2022. Kegiatan tersebut dilaksanakan di pantai permata, Pilang Kota Probolinggo. Wakit, Ketua Pagar Nusa Kota Probolinggo menjelaskan, pelaksanaan UKT ini sesuai dengan hasil Rapat kerja Cabang Rakercab Pagar Nusa Kota Probolinggo. Bahwa pelaksanaan UKT dilaksanakan setiap 4 bulan sekali. Pada UKT kali ini merupakan UKT jilid satu yang diikuti sekitar 87 peserta dari semua tingkatan. “UKT ini merupakan hasil dari Rakercab yaitu pelaksanaan UKT dilaksanakan setiap 4 bulan sekali dan ini merupakan jilid 1 yang diikuti kurang lebih 87 peserta,“ ujarnya. Menurutnya, untuk menjadi anggota sah Pagar Nusa harus menyelesaikan semua tingkatan tersebut. “Jadi UKT ini dilaksanakan setiap 4 bulan sekali. Untuk menjadi anggota Pagar Nusa semua peserta nanti harus menyelesaikan semua tingkatan yang terdiri dari sabuk putih, kemudian kuning, merah, biru, cokelat dan hitam. Setelah dari sabuk hitam baru nanti dikukuhkan sebagai anggota Pagar Nusa,“ ungkapnya. Baca juga IPNU-IPPNU di Probolinggo Peringati Harlah dengan Bagi Sembako Ia berharap, semua peserta bisa mengamalkan motto kulitas sebagai kebiasan dan karakter dalam pengabdian. “Harapannya nanti semua peserta benar-benar mengamalkan motto kualitas sebagai kebiasaan dan karakter sebagai kualitas. Kata-kata ini bukan hanya sekedar kata-kata biasa tapi harus benar-benar ditanamkan di dalam hati,” pungkasnya Penulis Atmadi Editor Romza Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya. Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus. Cari sumber “Pagar Nusa” – berita surat kabar buku cendekiawan JSTOR Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini Konten dan perspektif penulisan artikel ini tidak menggambarkan wawasan global pada subjeknya. Silakan bantu mengembangkan atau bicarakan artikel ini di halaman pembicaraannya, atau buat artikel baru, bila perlu. Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini Pagar Nusa atau sering disingkat PN, adalah organisasi pencak silat di bawah naungan Nahdlatul Ulama yang berdiri pada 22 Rabi’ul Akhir 1406 H / 3 Januari 1986 M di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur dengan Ketua Umum pertamanya adalah KH. Abdulloh Maksum Jauhari dalam rangka menyatukan dan mewadahi sejumlah perguruan silat NU yang dahulunya beragam dan berdiri sendiri-sendiri.[1] Hingga saat ini Pagar Nusa memiliki nama resmi “Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa”.[2] Pagar Nusa berdiri sebagai badan otonom di bawah naungan Nahdlatul Ulama yang berbasis gerakan dalam melaksanakan kebijakan NU pada pengembangan seni, budaya, tradisi, olahraga pencak silat, pengobatan alternatif, dan pengabdian masyarakat. Pencak Silat Nahdlatul Ulama PAGAR NUSASingkatanPSNU Pagar NusaTanggal pendirian3 Januari 1986Didirikan diPondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa TimurStatusBadan Otonom Nahdlatul UlamaTipePencak SilatLokasi Jalan Kramat Raya No. 164 Jakarta Pusat, DKI Jakarta Bahasa resmi Bahasa Indonesia & Bahasa Jawa Pendiri KH. Abdulloh Maksum Jauhari Ketua Umum Muchamad Nabil Haroen Slogan لَا غَالِبَ اِلَّا بِااللهْ Tiada yang dapat mengalahkan kecuali pertolongan dari Allah Organisasi induk Nahdlatul UlamaAnak organisasiPasukan Inti Pagar Nusa PASTIAfiliasi denganIkatan Pencak Silat Indonesia IPSISitus PSNU Pagar Nusa Sloganڵا غالب إلا بالله Tiada yang dapat mengalahkan kecuali pertolongan dari Allah Berdirinya gerakan pencak silat Pagar Nusa ini pada umumnya dilatarbelakangi oleh perasaan gelisah yang dirasakan oleh para ulama terutama aktifis pencak silat yang kala itu tidak ada suatu wadah yang menaungi para aktifis pencak silat yang jumlahnya tidak sedikit, para ulama dan aktifis menyayangkan jika aktifis pencak silat di lingkungan NU kala itu tidak ada wadah tersendiri untuk bersatu dalam suatu wadah. Lantas kemudian suatu ketika, pendekar asal Surabaya, Jawa Timur Kiai Suharbillah sowan kepada KH. A. Mustofa Bisri Gus Mus untuk meminta pendapat dan fatwa akan hal tersebut. Lalu KH. A. Mustofa Bisri memberi saran kepada KH. Suharbillah untuk mendatangi dan menghadap kepada Gus Maksum Lirboyo, Kediri. Lalu tepat pada tanggal 27 September 1985, para ulama dan aktifis pencak silat melakukan musyawarah di Pesantren Tebuireng, Jombang dan beragenda untuk mendirikan sebuah organisasi yang berafiliasi kepada Jam’iyah Nahdlatul Ulama dengan tujuan khusus untuk mewadahi dan mengembangkan kemampuan di bidang pencak silat. Satu tahun setelah itu, yakni pada tanggal 3 Januari 1986, para ulama dan aktifis pencak silat di kalangan NU tadu menyelenggarakan pertemuan dan musyawarah di Pondok Pesantren Lirboyo, dan di pertemuan inilah disepakati pembentukan organisasi pencak silat di bawah naungan NU dengan nama “Pagar Nusa”. Kemudian pada tanggal 16 Juli 1986, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang ketika itu diketuai oleh KH. Ahmad Shidiq sebagai Rais Aam dan KH. Abdurrahman Wahid Gus Dur sebagai Ketua Umum-nya, melakukan peresmian terhadap Pencak Silat Pagar Nusa sebagai salah satu badan otonom di bawah pangkuan Jam’iyah Nahdlatul Ulama dan ketua umum Pagar Nusa pertama kali dijabat oleh KH. A. Maksum Jauhari. Pimpinan Pusat PP di tingkat nasional; Pimpinan Wilayah PW di tingkat provinsi; Pimpinan Cabang Istimewa PCI berkedudukan di kepengurusan luar negeri; Pimpinan Cabang PC di tingkat kabupaten/kota; Pimpinan Anak Cabang PAC di tingkat kecamatan; Pimpinan Rayon Rayon berkedudukan di pondok pesantren atau lembaga pendidikan; Pimpinan Ranting Ranting di tingkat desa/kelurahan. Ketua Umum Pimpinan Pusat PAGAR NUSA PetahanaMuchamad Nabil Haroen sejak 2017Dibentuk1986Pejabat pertamaKH. A. Maksum Jauhari Potret Nama Periode Mulai Selesai KH. A. Maksum Jauhari 1986 2003 Dr. KH. Suharbillah 2003 2007 Drs. KH. Fuad Anwar, 2007 2012 KH. Aizzudin Abdurrahman 2012 2017 Muchamad Nabil Haroen 2017 sekarang Pembinaan, pengembangan, pelestarian, dan pendayagunaan profesi seni, budaya, bela diri pencak silat, dan ketabiban dengan segala aspeknya, baik aspek seni, budaya, bela diri pencak silat, dan ketabiban sebagai cabang olahraga maupun seni budaya dan aspek ketabiban mental spiritual dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang berbudi luhur dan Pancasilais. Berlakunya ajaran Islam menurut paham Ahlusunnah wal Jamaah dengan menganut salah satu Mazhab Empat di tengah-tengah kehidupan masyarakat dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Kami pesilat Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa, sanggup Bertakwa kepada Allah SWT. Berbakti kepada Nusa dan Bangsa Menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan Mempertahankan kebenaran dan mencegah kemungkaran Mempertahankan paham Ahlusunnah wal Jamaah. ^ Syahrial, Muhammad 2022-01-01. Buku Jago Beladiri. Ilmu Cemerlang Group. ISBN 978-623-7764-00-7. ^ “Sejarah Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa”. 2022-05-31. Diakses tanggal 2022-09-11 .
BeritaLamongan - Pengesahan warga baru perguruan silat Pagar Nusa dilakukan di Pondok Pesantrea Roudlotul Mutaabiddin, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan. Turut menyaksikan prosesi tersebut, yakni Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, Ketua IPSI Kabupaten Lamongan Debby Kurniawan, Ketua PCNU Lamongan, H Supandi Awaludin, Ketua PW Pagar Nusa Jawa Timur Abdul Muchid, dan sejumlah tokoh lainnya.
Tipo de permissão de residência Trabalho, incl. estágio PR1 BRL Estudos, incl. intercâmbio, pesquisa, PHD BRL Au Pair BRL Imigração familiar BRL Observe Menores de 18 anos são isentos Taxa Consular Aplicantes para Dinamarca devem pagar uma taxa consular adicional à Noruega. O pagamento deve ser feito na conta bancária do Brasil do Consulado Geral da Noruega no Rio de Janeiro antes de enviar o pedido. A taxa consular deve ser depositada ou transferida para a conta do Consulado Geral no Rio de Janeiro e o comprovante deverá ser enviado para juntamente com os seguintes dados - Nome Completo;- Case Order ID;-Tipo de Aplicação. Em seguida, o aplicante receberá um recibo por e-mail do Consulado Geral, que deverá ser apresentado à VFS antes do agendamento. O envio do recibo do pagamento pelo aplicante é condição para o agendamento do horário. Dados bancários Banco Bradesco Agência 2494 Conta corrente 23226-2 Favorecido Real Consulado Geral da Noruega CNPJ PIX
Statusresmi kelembagaan inilah yang menjadikan pagar nusa wajib untuk dilestarikan dan dikembangkan oleh seluruh warga NU dengan mengecualikan pencak silat dan beladiri lainnya. Segala kegiatan yang berhubungan dengan pencak silat dan beladiri dengan segala aspeknya dari fisik sampai mental, dari pendidikan sampai sistem pengamanan dan lain-lain merupakan bidang garapan lembaga ini. Sebagai organisasi, pagar nusa pastinya memiliki visi dan misi agar dapat menjalankan rumah tangganya dengan

Ilustrasi Pagar Nusa Silat. Foto ShutterstockSejak 1986, Pagar Nusa silat sudah berdiri sebagai wadah perkumpulan pencak silat. Organisasi yang berada di bawah naungan Nahdatul Ulama itu menganut kebijakan NU pada pengembangan seni, budaya, tradisi, olahraga pencak silat, dan pengabdian Pagar Nusa silat tidak lepas dari keinginan para ulama untuk menyatukan beragam aliran silat di lingkungan Nahdatul Ulama dan mengembalikan pencak silat sebagai identitas pondok umum, keberadaan organisasi Pagar Nusa juga berfungsi untuk membina kekuatan fisik, mental, perilaku, dan spritual para anggota dengan berlandaskan Ahlusunnah Wal Jam’ah. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Skripsi Pencak Silat Nahdatul Ulama Pagar Nusa di Pondok Pesantren Al-Hanif Bagelen Purwerejo Tahun 1994-2016 oleh Adrian Sofyana 2018.Saat ini, aliran Pagar Nusa semakin beragam, di antaranya Pagar Nusa Batara Perkasa, Pagar Nusa Gasmi, Pagar Nusa Satria Perkasa Sejati, Pagar Nusa Sapu Jagad, Pagar Nusa Bintang Sembilan, Pagar Nusa JPC, Pagar Nusa Tegal Istigfar, Pagar Nusa Kalimah Syahadat, dan aliran Pagar Nusa memiliki ciri khas masing-masing. Meskipun berbeda, aliran tersebut tetap menganut panca prasetya dan jati diri yang sama. Lebih lengkapnya, mari simak penjelasan yang terdapat dalam artikel di bawah Pagar Nusa Silat. Foto Fanny Kusumawardhani/kumparanPanca Prasetya Pagar Nusa SilatSeperti disinggung sebelumnya, Pagar Nusa silat memiliki panca prasetya yang menjadi acuan para anggota dalam berorganisasi, antara lainBerbakti kepada Allah SWT dan berbudi pekerti pada Pancasila dan UUD meningkatkan ilmu dan amaliyah Ahlu Sunnah Wal melestarikan dan mengembangkan LPS NU Pagar Nusa sebagai sarana Han Kamrata dan Dakwah kepada orangtua, guru, alim ulama, nusa, dan Pagar Nusa Silat. Foto Aditia Noviansyah/kumparanJati Diri Pagar NusaBerdasarkan informasi dari buku Buku Jago Beladiri tulisan Muhammad Syahrial 2020, organisasi Pagar Nusa silat menganut jati diri yang selaras dengan NU, berikut penjelasannyaUkhwah Pagar Nusa Persaudaraan tanpa membedakan aliran dalam perguruan silat di Pagar Islamiyah Persaudaraan sesama Islam tidak dibatasi oleh perbedaan Basyariyah Prinsip yang menegaskan bahwa sesama manusia adalah saudara lantaran berasal dari ayah dan ibu yang sama, yaitu Adam dan Wathaniyah Komitmen Persaudaraan seluruh masyarakat yang kaya akan keberagaman, mulai dari ragam suku, bangsa, etnis, agama, bahasa, budaya, dan Isaniyah Prinsip ini cukup mirip dengan Ukhwah Basyariyah, yaitu memandang semua manusia sama di hadapan Allah SWT. Perbedaan setiap manusia hanya terlihat dari yang Dimaksud dengan Pagar Nusa Silat?Kapan Pagar Nusa Silat Berdiri?Apa Saja Panca Prasetya Pagar Nusa Silat?

Ilustrasiberhubungan intim (shutterstock) 3. Mengalami gangguan hiperseksualitas. Magavi mengatakan kecanduan seks dan hiperseksualitas dapat memengaruhi fungsionalitas individu dan menyebabkan masalah hubungan. Melancon juga mengatakan ada sejumlah alasan mengapa dorongan seks dapat meningkat dan patut untuk diperhatikan.
Pada lambang Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa tertulis Laa ghaaliba Illa billah yang melingkar di bola bumi; terletak di bawah trisula. Lafaz itu diusulkan KH Suharbillah, seorang pendekar silat dan salah seorang pendiri Pagar Nusa. Mulanya adalah kalimat tersebut adalah la ghaliba illallah, kemudian KH Sansuri Badhawi mengusulkan untuk menggantinya dengan la ghaliba illa billah. Kalimat tersebut yang digunakan pada lamabang Pagar Nusa hingga sekarang. Artinya semakna dengan la haula wa la quwwata illa billah. Menurut Kiai Suharbillah lafadz tersebut, Pagar Nusa ingin kejayaan Islam di Cordova, Spanyol, tumbuh di Indonesia. juga sangat cocok semboyan sebuah perhimpunan bela diri supaya para anggotanya tidak takabur. Sebab dengan lafadz tersebut, pendekar berpegang teguh bahwa tidak ada yang mengalahkan seseorang, kecuali hanya karena Allah. Dengan slogan itu, pendekar tidak oper dosis bertujuan untuk kemenangan, di atas langit ada langitKetua Umum Pagar Nusa 2012-2017 KH Aizzudin Abdurrahman menafsirkan lafadz tersebut sebagai tingkat kepasrahan tertinggi seseorang. Meskipun seseorang sakti, tapi tidak boleh merasa sakti. Termasuk kepada musuh kita. Meskipun dia terlihat sakti, tapi ketika tidak dilindungi Allah, dia tidak akan berarti apa-apa. Menurut Gus Aiz, ada slogan lain yang sering diungkapkan pendiri dan mahaguru beladiri Pagar Nusa yaitu KH Maksum Jauhari, seorang pendekar pilih tanding Pagar Nusa, yaitu “Pantang menantang walau kepada lawan, pantang mundur kalau ditantang. Sebetulnya, slogan tersebut tak jauh dengan laa ghaaliba illa billah. Sejarah Berdiri dan Para TokohnyaMenurut Ensiklopedia NU, Pagar Nusa bertugas menggali, mengembangkan, dan melestarikan seni bela diri pencak silat Indonesia. Nama resminya adalah lkatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama IPS-NU Pagar Nusa kemudian sekarang membuang kata ikatan, menjadi Pencak Silat NU. Sedangkan Pagar Nusa sendiri berarti pagarnya NU dan bangsa. Pagar Nusa dibentuk pada 3 Januari 1986 di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. NU mengesahkan pendirian dan kepengurusannya melalui Surat Keputusan tertanggal 9 Dzulhijjah 1406/16 Juli 1986. Lahirnya Pagar Nusa berawal dari perhatian dan keprihatinan para kiai NU terhadap surutnya ilmu bela diri pencak silat di pesantren. Padahal, pada awalnya pencak silat merupakan kebanggaan yang menyatu dengan kehidupan dan kegiatan pesantren. Surutnya pencak silat antara lain ditandai dengan hilangnya peran pondok pesantren sebagai padepokan pencak silat. Padahal, sebelumnya pondok pesantren merupakan pusat kegiatan ilmu bela diri tersebut. Kiai atau ulama pengasuh pondok pesantren selalu merangkap sebagai ahli pencak silat, khususnya aspek tenaga dalam atau hikmah yang dipadu dengan bela diri. Pada saat itu seorang kiai sekaligus juga pendekar pencak silat. Du sisi Iain tumbuh berbagai perguruan pencak silat dengan segala keanekaragamannya berdasarkan segi agama, aqidah, maupun kepercayaannya. Perguruan-perguruan itu kadang bersifat tertutup dan saling mengklaim sebagai yang terbaik serta terkuat. Para ulama-pendekar merasa gelisah melihat kenyataan tersebut. KH Suharbillah, seorang pendekar dari Surabaya, menceritakan masalah itu kepada KH Mustofa Bisri di Rembang. Mereka lalu menemui KH Agus Maksum Jauhari Lirbow atau Gus Maksum, yang memang dikenal sebagai tokoh ilmu bela 27 September 1985 mereka berkumpul di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang. Tujuannya untuk membentuk suatu wadah di bawah naungan NU yang khusus mengembangkan seni bela diri pencak silat. Musyawarah tersebut dihadiri tokoh-tokoh pencak silat dari Jombang, Ponorogo, Pasuruan, Nganjuk, Kediri, Cirebon, dan Kalimantan. Kemudian terbitlah Surat Keputusan Resmi Pembentukan Tim Persiapan Pendirian Perguruan Pencak Silat Milik NU yang disahkan pada 27 Rabi’ul Awwal 1406/ 10 Desember 1985 dan berlaku hingga 15 Januari 1986. Musyawarah berikutnya diadakan di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, pada 3 Januari 1986. Musyawarah ini menyepakati susunan Pengurus Harian Jawa Timur yang merupakan embrio Pengurus Pusat. Gus Maksum dipilih sebagai ketua umumnya. Nama organisasi yang disepakati dalam musyawarah tersebut adalah lkatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama yang disingkat IPS-NU yang kemudian sekarang menjadi PSNU. Ketua PWNU Jawa Timur KH Anas Thohir kemudian mengusulkan nama Pagar Nusa. Nama “Pagar Nusa" berasal dan KH Mujib Ridlwan dari Surabaya, putra dari KH Ridlwan Abdullah, pencipta lambang NU. KH Suharbillah mengusulkan lambang untuk Pagar Nusa, yaitu segi lima yang berwarna dasar hijau dengan bola dunia di dalamnya. Di depannya terdapat pita bertuliskan “Laa ghaliba illa billah” yang artinya ”tiada yang menang kecuali mendapat pertolongan dari Allah”. Lambang ini dilengkapi dengan bintang sembilan dan trisula sebagai simbol pencak silat. Sedangkan kalimat ”Laa ghaliba illa billah” merupakan usul dari KH Sansuri Badawi untuk mengganti kalimat sebelumnya, yaitu ”Laa ghaliba ilallah”. Untuk membentuk susunan pengurus tingkat nasional, PBNU di Jakarta membuat surat pengantar kesediaan ditunjuk menjadi pengurus. Surat ini ditandatangani Ketua Umum PBNU KH Abdurrahman Wahid dan Rais Aam KH Achmad Nusa mengadakan Munas I di Pondok Pesantren Zainul Hasan, Genggong, Kraksaan, Probolinggo. Surat kesediaan ditempati sebagai penyelenggara munas ditandatangani oleh KH Saifurrizal. la juga yang menentukan tanggal pelaksanaan acara tersebut, yaitu 20-23 September 1991. Namun, ternyata itu adalah tanggal yang tepat dengan 100 hari wafatnya KH Saifurrizal sehingga pada pembukaan acara pun terlebih dahulu diadakan tahlilan. Sesuai hasil Muktamar NU di Cipasung, Tasikmalaya 1994, Lembaga Pencak Silat NU Pagar Nusa berubah status dari Lembaga menjadi badan otonom. Kemudian pada Muktamar NU di Lirboyo 1999, status Badan Otonom kembali berubah menjadi lembaga. Munas II Pagar Nusa diadakan di Padepokan IPSI Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, pada 22 Januari 2001. Acara ini diikuti perwakilan dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, Riau, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi. Bahkan, Jawa Timur yang merupakan pusat pengembangan PSNU Pagar Nusa mengikutsertakan perwakilan dari cabang-cabang yang ada di 35 kabupaten/kota se-Jawa Timur dan pondok pesantren. Acara yang dibuka oleh Presiden KH Abdurrahman Wahid ini membahas agenda-agenda 1 Organisasi Membahas masalah Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga PD/PRT IPS-NU Pagar Nusa; 2 Ke-Pasti-an Membahas masalah Pasti Pasukan lnti dan perangkat yang lain yang meliputi seragam dan atributnya, keanggotaan, dan kepelatihan; 3 Teknik dan Jurus Membahas, menggali, dan menyempurnakan jurus-jurus yang sudah dimiliki oleh IPS-NU Pagar Nusa yang kemudian didokumentasikan dalam bentuk hard copy buku dan soft copy kaset dan VCD.Saat ini Pagar Nusa memakai seragam khusus, antara Ialn 1 Seragam Atlet baju dan celana berwarna hitam dengan bagde IPSI dl dada sebelah kanan dan bagde Pagar Nusa d£ dada sebelah kiri dilengkapi sabuk kebesaran warna hijau yang diikatkan dengan simpul hidup di sebelah kanan; 2 Seragam Pasukan Inti Pasti Putra kemeja lengan panjang berwarna hitam, celana warna hitam, sepatu hitam PDH dengan memakai atribut yang telah ditentukan; 3 Seragam Pasukan lnti Pasti Putri pasukan yang dibentuk dan bertugas pertama kali pada acara Istighatsah Nasional PBNU di Lapangan Kodam V Brawijaya Surabaya pada 15 Mei 2003 ini memakai seragam berupa blazer jas berwarna hitam, jilbab hitam, celana hitam, dan memakai sepatu PDH berwarna hitam dengan atribut yang telah ditetapkan; 4 Seragam Pengurus baju dan celana warna hitam, jas warna putih, berkopiah hitam, dan bersepatu PDH warna hitam; 5 Seragam Tim Khos seperti seragam pengurus ditambah dengan simbol khusus; 6 Seragam Kebesaran jubah warna hitam yang dipakai hanya pada ajang tingkat nasional. Beberapa tokoh yang pernah menjadi Ketua Umum Pagar Nusa adalah KH Agus Maksum Jauhari, KH Suharbillah, KH Fuad Anwar, KH Aizuddin Abdurrahman, dan saat ini H M. Nabil Haroen. Abdullah Alawi
Pakarsarankan jangan habiskan waktu lebih lama dari yang dibutuhkan di toilet. Pakar Ingatkan tidak Duduk Berlama-lama Saat Buang Air Besar | Republika Online REPUBLIKA.ID
Cariharga dan promo terbaik untuk Sakral Pagar Nusa Nagata Warga diantara 1,009 produk. Cek harga terbaik sekarang hanya di BigGo! Download the APP. Experience the various services by BigGo. Stores Overview. Language/Language. English. 中文(繁體) 中文(簡体) 中文(香港)
Kepedulianyang tampaknya tidak seberapa ini, dapat menjadi motivator bagi mereka untuk tetap bertahan dan bangkit kembali dari kedukaan. Berdasarkan laporan warga dan fakta dilapangan kami sampaikan bahwa pagar pembatas perumahan duta bintaro dengan warga sekitar roboh. Lokasi pagar tersebut adalah pagar pembatas dekat empang belakang .
  • bqd7ztzjvf.pages.dev/302
  • bqd7ztzjvf.pages.dev/713
  • bqd7ztzjvf.pages.dev/286
  • bqd7ztzjvf.pages.dev/7
  • bqd7ztzjvf.pages.dev/459
  • bqd7ztzjvf.pages.dev/177
  • bqd7ztzjvf.pages.dev/636
  • bqd7ztzjvf.pages.dev/362
  • bqd7ztzjvf.pages.dev/60
  • bqd7ztzjvf.pages.dev/132
  • bqd7ztzjvf.pages.dev/195
  • bqd7ztzjvf.pages.dev/571
  • bqd7ztzjvf.pages.dev/17
  • bqd7ztzjvf.pages.dev/829
  • bqd7ztzjvf.pages.dev/425
  • berapa lama untuk menjadi warga pagar nusa